Sebuah teater di kota Liege, Belgia, menghadapi perselisihan dengan Panitia Olimpiade Jepang setelah logo yang diperkenalkan organisasi tersebut pada Jumat (24 Juli) lalu, menampilkan kemiripan yang kuat dengan logo pusat kebudayaan. Desainer logo teater Liege, Olivier Debie berkata banyak sekali orang yang menghubunginya, setelah presentasi resmi lambang Olympic Games Tokyo 2020. [Olivier Debie, Desainer Logo Liege Theatre]: "Ketika saya tiba di kantor, saya mendapat sejumlah pesan Facebook yang memberitahu saya bahwa logo saya telah dijiplak, sehingga saya memeriksanya. Memang, mengherankan melihat kemiripan dengan desain logo teater Liege. Tipografinya hampir identik. Setelah melihat ini, saya sulit membayangkan bahwa para desainer grafis yang mengerjakannya mungkin pernah melihat logo saya." Lambang Olympic Games Tokyo 2020 dibuat oleh Kenjiro Sano, direktur kesenian Jepang. Lambangnya berdasarkan warna hitam dengan sebuah garis coklat yang terlepas dari bagian kiri atas, menyerupai huruf T. Ada sebuah garis abu-abu yang terlepas dari bagian kanan bawah, menyerupai huruf L. Logo Theatre de Liege telah digunakan sejak tahun 2013 dan menggabungkan huruf L, seperti dalam Liege, dengan huruf T, seperti dalam Theatre. Debbie, yang memiliki studio desain dengan empat staf, berkata ia membuat logo ini pada awal tahun 2012 dan teater mengangkatnya menjadi lambang resminya pada bulan Juni 2013. Ia berkata ia telah berunding dengan pemilik teater mengenai kemungkinan memulai gugatan. [Olivier Debie, Perancang Logo Liege Theatre]: "Direktur teater menghubungi saya dan menyarankan bahwa kami menjalankan gugatan bersama. Kami telah menghubungi pengacara khusus untuk kepentingan intelektual, mempelajari masalah ini. Saya rasa mereka akan mengirim surat kepada Panitia Olimpiade dan lihat bagaimana mereka menanggapinya. Tergantung pada hal itu, kami akan memutuskan apa yang harus dilakukan dalam beberapa hari mendatang." Ia menambahkan ia akan menerima penarikan logo Olimpiade dari pada biaya kompensasi. Namun panitia penyelenggara Tokyo berkata tidak ada isu plagiarisme. Sebuah pernyataan: "Sebelum pemilihan desain ini, panitia Tokyo 2020 telah mengadakan verifikasi yang panjang, luas, dan internasional melalui proses yang transparan."